Workshop Lesson Study MGMP Matematika SMA Kota Tangerang :

Memperbaiki Proses Pembelajaran Matematika Secara Kolaborasi

Upaya untuk meningkatkan kualitas guru atau kualitas proses pendidikan pada umumnya, telah banyak dilakukan pemerintah melalui berbagai kegiatan penataran baik yang bersifat regional maupun nasional. Akan tetapi, hasil-hasil penataran tersebut seringkali tidak bisa secara langsung diterapkan di lapangan karena berbagai alasan antara lain tidak tersedianya infrastruktur pendukung yang memungkinkan hasil penataran tersebut bisa diimplementasikan. Selain itu, proses diseminasi atau penyebarluasan hasil penataran kepada fihak lain seringkali hanya terbatas pada orang-orang terdekat saja bahkan mungkin tidak dilakukan samasekali. Akhirnya ketika guru kembali ke sekolah seperti lirik sebuah lagu lawas yang dinyanyikan oleh Dian Piesesha ”Aku masih seperti yang dulu”. Hal tersebut tentu saja sangat tidak menguntungkan mengingat biaya yang telah dikeluarkan pemerintah bukan jumlah yang sedikit. Dengan demikian, harus ada upaya untuk mengembangkan alternatif pelatihan guru yang dapat memperkuat pola-pola penataran yang ada sehingga proses peningkatan keprofesionalan guru dapat dilakukan secara lebih efektif.
Lesson Study merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan keprofesionalan guru yang akan berdampak pada peningkatan kualitas proses dan keberhasilan belajar. Lesson Study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community. Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksi) secara kolaboratif dan berkelanjutan. Dengan kata lain Lesson Study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continous improvement).
Lesson Study merupakan suatu strategi peningkatan mutu guru di Jepang dan saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya telah lama mengadopsi strategi ini untuk meningkatkan mutu gurunya. Sementara di Indonesia kegiatan Lesson Study baru diperkenalkan pada tahun 2005 melalui kerja sama JICA Jepang dengan tiga LPTK, yaitu UPI Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Negeri Malang (UNM). Saat ini kegiatan Lesson Study sedang dikembangkan di Kabupaten Sumedang dan Karawang Jabar melalui kerjasama Pemda masing-masing dengan UPI Bandung.
Sejalan dengan program kerja MGMP Matematika SMA Kota Tangerang tahun pelajaran 2008/2009, yaitu memperbaiki proses pembelajaran matematika, pada tanggal 26 Nopember, 3 dan 4 Desember 2008, MGMP Matematika SMA Kota Tangerang menyelenggarakan Workshop Lesson Study. Kegiatan yang diikuti oleh 28 orang guru yang berasal dari 14 SMA negeri dan swasta di kota Tangerang, dilaksanakan di SMA Negeri 4 Tangerang dengan nara sumber Dra. Encum Sumiati, M.Si., anggota tim pengembang Lesson Study UPI Bandung.
Menurut ketua MGMP Matematika SMA Kota Tangerang, Entis Sutisna, S.Pd. kegiatan workshop Lesson Study merupakan rangkaian kegiatan MGMP Matematika SMA Kota Tangerang dengan fokus perbaikan proses pembelajaran matematika. Sebelumnya, pada bulan Agustus, MGMP Matematika SMA Kota Tangerang menyelenggarakan workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Harapanya kegiatan-kegiatan tersebut akan mendorong guru untuk memperbaiki pembelajaran matematika sehingga pelajaran matematika tidak lagi menjadi mata pelajaran yang menakutkan dan sulit di mata siswa.
Kegiatan Lesson Study MGMP Matematika SMA Kota Tangerang diawali dengan workshop yang membahas teknis pelaksanaan Lesson Study dan dilanjutkan dengan kegiatan perencanaan (Plan). Pada tahap perencanaan dilakukan diskusi yang meliputi kegiatan identifikasi masalah pembelajaran; analisis masalah pembelajaran tersebut dari sisi materi ajar, teaching material, serta alternatif strategi pembelajaran yang mungkin diterapkan; dan penyusunan rencana pembelajaran. Pada tahap ini guru-guru berkolaborasi melakukan analisis terhadap pembelajaran yang biasa dilakukan untuk topik tertentu, mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan cara mengatasi kelemahan atau masalah yang ada, memilih alternatif terbaik yang akan diujicobakan, menyiapkan bahan ajar dan teaching material, serta menyusun alternatif strategi pembelajaran untuk topik yang dipilih. Karena fokus diskusi meliputi materi ajar, teaching material, dan strategi pembelajarannya, maka pada kegiatan tersebut setiap guru atau fihak lain yang terlibat dalam diskusi dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan serta pengalamannya masing-masing. Dengan demikian, sharing pengalaman dan pengetahuan akan terjadi secara konstruktif sehingga wawasan masing-masing fihak menjadi semakin berkembang. Pada tahap ini terpilih 3 orang guru untuk menjadi guru model pada kegiatan Open Lesson yang akan dilaksanakan pada minggu ke-4 Januari, minggu ke-2 dan ke-4 Februari 2009. Guru-guru yang menjadi guru model adalah : Dra Eli Nurhaelawati dari SMAN 2 Tangerang, Dra. Irma Suryani dari SMAN 8 Tangerang dan Sulastindani, S.Pd. dari SMAN 5 Tangerang.
Pada tahap pelaksanaan (Do) kegiatan dilaksanakan di dalam kelas di sekolah yang menjadi guru model. Peserta lain hadir di dalam kelas sebagai observer. Yang diamati oleh observer adalah interaksi siswa dengan guru dan siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Melalui kegiatan tersebut setiap observer dapat melakukan pengamatan secara mendalam tentang respons serta prilaku belajar siswa terhadap rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan secara bersama-sama. Latar belakang pengetahuan observer yang beragam tentu saja akan menyebabkan bervariasinya hasil pengamatan yang diperoleh.
Beragamnya hasil pengamatan dan temuan masing-masing observer menjadi sangat menarik pada saat dilakukan refleksi pasca pembelajaran (See). Temuan hasil observasi yang beragam tersebut, memungkinkan terjadinya pertukaran pengetahuan secara lebih produktif sehingga masing-masing fihak pada akhirnya akan mampu memperoleh pengetahuan tentang pembelajaran yang terjadi secara lebih komprehensif.
Kegiatan lesson study dapat mendatangkan banyak manfaat yaitu meliputi meningkatnya pengetahuan guru tentang materi ajar dan pembelajarannya, meningkatnya pengetahuan guru tentang cara mengobservasi aktivitas belajar siswa, menguatnya hubungan kolegalitas baik antar guru maupun dengan observer selain guru, menguatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan tujuan pembelajaran jangka panjang, meningkatnya motivasi guru untuk senantiasa berkembang, dan meningkatnya kualitas rencana pembelajaran (termasuk komponen-komponennya seperti bahan ajar, teaching materials (hands on), dan strategi pembelajaran).
Pada tahap pelaksanaan (Open Lesson) yang hadir diharapkan tidak hanya dari guru peserta, tetapi juga dari unsur pengawas, Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah serta guru-guru yang bukan peserta workshop.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Periodisasi Jabatan Kepala Sekolah dan Peningkatan Mutu Pendidikan