Langsung ke konten utama

Pembelajaran Berbasis TI : Mimpi Sekarang atau Realitas Masa Depan

Perkembangan teknologi jaringan dan internet memberikan harapan dan alternatif dalam peningkatan kualitas pendidikan. Aplikasi e-Learning (e-Education), e-Library dan e-Journal merupakan fitur-fitur internet yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif model pembelajaran dan sumber belajar. Permasalahan tidak meratanya kualitas pendidikan akibat letak geografis yang tersebar luas dan terdiri dari pulau-pulau yang berjauhan sehingga akses terhadap fasilitas pendidikan tergantung jarak, dapat diatasi dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh berbasiskan internet. Proses pembelajaran dapat dilakukan secara online dan dapat diakses kapan saja. Begitu pula dengan terbatasnya bahan ajar sebagai akibat mahalnya buku-buku sumber dapat diatasi dengan e-Library dan e-Journal.
e-Learning merupakan model pembelajaran berbasis internet yang paling popular. Pembelajaran e-Learning dengan memanfaatkan internet dapat dilakukan dengan cara Synchronous System dan Asynchrounous System. Cara Synchonous System pembelajaran dilakukan secara langsung dalam waktu yang bersamaan. Contoh pembelajaran model ini : Chatting, News Group dan Video-Teleconference, dsb. Sementara pembelajaran dengan Asynchronous System tidak tergantung pada waktu, namun pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan waktunya masing-masing, seperti :e-maill, BBS dan lain-lain. Cara lain adalah dengan sistem CSCL (Computer Supported Collaborative Learning) seperti yang telah dilakukan oleh Deni Suwarja, seorang guru IPA dari SMPN 1 Cibatu Garut yang telah berkolaborasi dengan guru dari Fhilipina dan melibatkan siswa dari kedua negara dalam pembelajaran Biologi.
Dengan adanya sistem e-learning pembelajaran tidak hanya terjadi dalam ruangan kelas saja dengan guru sebagai pusat, namun dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta tidak terbatas dengan siswa-siswa satu sekolah saja. Para siswa dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran, dapat mengakses sumber belajar kapan saja dan dapat berkomunikasi dengan sesamanya kapan dan di mana saja. Hasil proses pembelajaran dapat disimpan dalam database yang dapat dimanfaatkan untuk mengulang kembali pelajaran sebagai bahan rujukan dan evaluasi proses pembelajaran. Sistem ini memberikan keringanan pada guru karena sebagian tugas guru telah beralih pada sistem komputer.
Meski model e-Learning ini memiliki daya pikat yang sangat besar serta menjanjikan hasil yang lebih baik, namun untuk melaksanakannya masih ada hambatan dan keterbatasan yang harus diatasi, diantaranya :
1. Keterbatasan Sistem jaringan. Sistem e-Learning seperti yang didefinisikan penulis artikel ini sebagai pembelajaran jarak jauh membutuhkan jaringan internet. Sampai saat ini jaringan yang ada masih sangat terbatas dan biaya relatif mahal. Oleh karena itu, pengaksesan e-Learing dengan internet belum dapat dilakukan secara masal di Indonesia. Memang harga pendidikan dapat ditekan, namun biaya untuk menyediakan teknologi pengaksesnya bertambah.
2. Belum terbentuknya high trust society. Perubahan budaya dari pola belajar konvensional yang menunjukan siswa mengikuti proses pembelajaran secara fisik menjadi hanya melihat layar monitor tidak mudah untuk dilakukan. Apalagi etika pendidikan berbasis internet belum terumuskan dan tersosialisasi dengan baik.
3. Masih sangat sedikit SDM yang menguasai dan memahami konsep dan implementasi teknologi informasi dalam pendidikan.

4. etika dan Moralitas masih belum mendapat tempat yang tepat, sehingga sistem e-Learning melalui internet dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan pelanggaran etika dan moralitas, seperti menjajakan situs-situs porno.

5. Software pendukung yang familiar di masyarakat adalah software-software yang berlisensi, yang harganya relatif mahal. Software yang disarankan penulis dengan menggunakan software open source masih asing pemakaiannya di masyarakat Indonesia.

Masih banyak ketebatasan dan hambatan lain untuk melaksanakan e-Learning, namun tidak berarti tidak bisa dilakukan. Salah satu model e-Learning yang dapat dipakai sebagai alternatif pembelajaran adalah model Virtual Classroom (Ruang kelas maya). Pada model ini tidak dibutuhkan akses internet, karena sistem dikemas dalam bentuk CD sehingga dapat dibawa dengan mudah. Model ini didesain seperti sistem pendidikan konvensional, hanya media yang digunakannya menggunakan media digital, yaitu komputer namun fungsinya sama dengan fasilitas kelas konvensional. Hanya saat ini model ini masih dalam tahap pengembangan dan uji coba.


Bahan bacaan pembanding :
1. e-Education, karangan Budi Sutedjo, Penerbit Andi Ofset, Yogyakarta, 2002.
2. e-Learning fisika, karangan afrizal Mayub, Penertbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005
3. Teknologo e-Learning, karangan Onno W. Purbo dan Antonius Aditya H., Penebit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemanfaatan AI dalam Perencanaan Pembelajaran.

  Salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh guru adalah beban tugas administratif yang dapat menyita waktu dan energi, termasuk administrasi pembelajaran seperti modul ajar atau RPP. Mempersiapkan administrasi guru merupakan kegiatan perencanaan pembelajaran. Dengan bantuan AI, tugas-tugas seperti administrasi pembelajaran (TP, ATP, Modul Ajar/RPP), manajemen kelas, penilaian siswa, dan pengelolaan data dapat dilakukan secara otomatis dan efisien. Hal ini memungkinkan pendidik untuk lebih fokus pada pengajaran dan interaksi dengan siswa.   Selain itu, pada paradigma baru pembelajaran, pembelajaran berpusat pada peserta didik sehingga guru harus memperhatikan kebutuhan peserta didik seperti kesiapan belajar, profil belajar dan minat belajar. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, guru membutuhkan data-data tentang kebutuhan peserta didik seperti tingkat penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan awal materi yang akan dipelajari, preferensi belajar peserta didik dan ...

Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    A.       Pendahuluan Perkembangan pesat teknologi AI telah mengubah cara kita hidup dan bekerja. Dari sektor kesehatan hingga industri, AI telah menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dunia pendidikan pun tak ketinggalan. Dengan kemampuannya dalam memproses data dan belajar dari pengalaman, AI menawarkan peluang untuk merevolusi cara kita belajar dan mengajar. Pembelajaran yang dipersonalisasi, penilaian yang lebih efektif, dan pengalaman belajar yang lebih interaktif adalah beberapa contoh manfaat yang dapat kita peroleh dari penerapan AI dalam pendidikan. Pemanfaatan AI dalam pendidikan diantaranya   membantu guru dalam menyelesaikan masalah kewajiban administratif, mempersiapkan bahan ajar dan media pembelajaran, merancang pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, pembelajaran dan penilaian adaptif. Sudah menjadi masalah umum di kalangan guru bahwa   salah satu kendala atau k...

Wahai orangtua, guru, kepala sekolah, pejabat pendidikan berhati-hatilah!

  Setiap orangtua pasti mengharapkan anaknya mendapatkan pendidikan yang baik dan bersekolah di sekolah yang bagus. Mereka berusaha dengan berbagai cara, seperti mengikuti bimbingan belajar pada lembaga bimbingan belajar, memanggil guru privat, melengkapi sarana belajar dan meminta jam belajar tambahan di sekolah. Namun tidak sedikit orangtua mengambil jalan pintas, diterima di sekolah yang diinginkan melalui jalur illegal, masuk melalui jalur yang tidak ada dalam ketentuan yang sudah ditetapkan. Jalur yang dikenal sebagai bina lingkungan illegal. Disadari atau tidak oleh orangtua, oknum pejabat, guru dan kepala sekolah yang terlibat memasukkan calon siswa melalui jalur bina lingkungan ilegal pada hakikatnya mereka sedang melakukan investasi yang buruk pada masa depan anak, yang tidak mustahil malah menghancurkan anak itu sendiri kelak. Praktik bina lingkungan ilegal bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran yang diajarkan oleh sekolah, yang menjadi tujuan pendidikan. Pada saat...